Thursday, October 3, 2019

Alasan-alasan di Balik Tak Adanya Pasar Malam Sekaten Yogya Tahun Ini

Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta ditiadakan tahun ini. Apa faktanya?

"Untuk (pemulihan) keadaan Alun-alun (Utara)," jelas KPH Notonegoro, yang memegang Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kamis (3/10/2019).



Notonegoro menerangkan tidak diselenggarakannya PMPS adalah kemauan Sri Sultan HB X. Faktanya untuk kembalikan semangat Hajad Dalam Sekaten seperti masa awal Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa.

"Pasar malam itu sebetulnya bukan sisi dari Sekaten ya.... Jadi kami coba kembalikan ke semangat Sekaten awal, mumpung peluang sekaligus ini untuk (memulihkan) keadaan Alun-alun (Utara) agar dapat lebih baik," papar suami GKR Hayu itu.

Baca Juga : Cara Menghitung

Keadaan Alun-alun Utara Yogyakarta menjadi perhatian serius faksi Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Karena, penyelenggaraan PMPS setiap tahunnya mengakibatkan kehancuran rumput serta berlangsung penimbunan sampah selesai acara di Alun-alun Utara.

"Sebab setiap saat sesudah habis digunakan pasar malam, Alun-alun (Utara) itu tentu keadaannya tidak karu-karuan. Rumputnya kelak habis serta kotor, dan lain-lain," katanya.

Notonegoro lalu menceritakan tentang riwayat PMPS yang diadakan bersamaan dengan Hajad Dalam Sekaten. Menurut dia, diadakannya PMPS adalah strategi faksi kolonial Belanda untuk menghambat syiar Islam serta tutup kekuatan pemberontakan dari warga.

"Sebenarnya (PMPS) itu ada sejarahnya ya. Itu waktu jaman dahulu, sebab Sekaten itu digunakan untuk syiar oleh kerajaan-kerajaan, untuk ceramah, dan terkadang disisipi beberapa pesan semangat perjuangan menantang penjajah," tuturnya.

"Belanda itu yang membuat pasar malam, begitu, untuk merusak perhatian rakyat agar tidak kesana (Sekaten). Dan sesudah lama tidak ada, baru seputar mungkin 30 tahun waktu lalu diselenggarakan pasar malam Sekaten," pungkas ia.

Baca Juga : Rumus Menghitung

Jadi info, Hajad Dalam Sekaten tahun ini akan diadakan pada 3-9 November 2019. Acara itu akan dengan diawali Miyos Gangsa serta disudahi dengan Kondur Gangsa. Satu hari sesudahnya atau tanggal 10 November akan dilaksanakan Garebeg Mulud.

Diwawancara terpisah, Sri Sultan HB X menerangkan jika Sekaten Yogyakarta yang akan datang akan diselenggarakan dua tahun sekali. Ketetapan ini, kata Sultan, sudah disetujui oleh Pemkot Yogyakarta.

"Untuk pasar malam (sekaten) itu dua tahun sekali kesepakatannya dengan (Pemerintah) Kota," jelas Sultan pada wartawan selesai melantik Penjabat Sekretaris Wilayah (Pj Sekda) DIY di Bangsal Kepatihan Kantor Gubernur DIY, Jumat (4/10).

No comments:

Post a Comment