Tuesday, November 5, 2019

Duterte Tunjuk Rival Politik Utamanya Jadi 'Tsar Narkoba'

Presiden Filipina Rodrigo Duterte menunjuk lawan politik intinya, Leni Robredo, yang Wakil Presiden Filipina jadi satu orang 'tsar narkoba'. Pemilihan ini dikerjakan sesudah Robredo terus-terang mengomentari kebijaksanaan perang menantang narkoba yang digaungkan Duterte.



Seperti dikutip Reuters, Selasa (5/11/2019), Robredo yang disebut pemimpin oposisi ini mengomentari kebijaksanaan Duterte saat interviu dengan Reuters waktu lalu. Robredo menyebutkan begitu beberapa orang yang meninggal dalam operasi antinarkoba di Filipina, yang menurut dia benar-benar tidak mengakhiri masalah sebab narkoba masih ramai.

Baca Juga : Nilai Rata-Rata

Ia menyebutkan jika operasi antinarkoba makin banyak membidik golongan miskin serta polisi dibolehkan salah gunakan kuasa mereka.

Tidak itu saja, Robredo menyebutkan kebijaksanaan antinarkoba memerlukan pendekatan baru. Komentar itu membuat geram Duterte serta pendukungnya. Serta Duterte waktu itu tawarkan pada Robredo untuk menggantikan serta pimpin langsung penegakan hukum di Filipina.

Walau memegang jadi Wakil Presiden Filipina semenjak tahun 2016, Robredo tidak mempunyai peranan dalam pemerintahan Duterte. Ia didapati dipilih dengan terpisah dari Duterte yang memegang Presiden Filipina.

Duterte wujudkan penawarannya dengan menunjuk Robredo jadi 'tsar narkoba' atau 'drugs tsar'. Tetapi diterangkan jubir kepresidenan Filipina, Salvador Panelo, jika ketetapan itu adalah kebijaksanaan yang ikhlas serta bukan langkah sinis untuk mendiskreditkannya.

Baca Juga : Menghitung Nilai Rata-Rata

Satu orang 'tsar' pada intinya adalah satu orang yang dipilih oleh pemerintah untuk memberi pendapat atau mengkoordinasikan kebijaksanaan pada sektor-sektor tersendiri. Satu orang 'drugs tsar' bermakna figur itu mempunyai pekerjaan mengarahkan kebijaksanaan pembasmian narkoba di beberapa ruang.

"Dengan perubahan ini, Istana (kepresidenan) mengharap supaya beberapa pencela serta beberapa pengkritik pada akhirnya lihat ketulusan presiden dalam memberi penawaran itu," sebut Panelo dalam pengakuannya.

Ditekankan Panelo jika ketetapan ini diambil 'dengan keinginan supaya pemerintah dapat sukses dalam melawan kejahatan yang dipacu oleh pemakaian serta penjualan narkotika dengan ilegal, lepas siapa saja yang berperan besar dalam keberhasilan itu'.

Belumlah ada komentar sah dari Robredo berkaitan pemilihan ini. Minggu lalu, jubir Robredo menyebutkan penawaran Duterte itu mempunyai tujuan untuk jadikan Robredo jadi 'kambing hitam' atas ketidakberhasilan dalam operasi perang menantang narkoba.

Perang menantang narkoba, sebagai kebijaksanaan ciri khas Duterte, menyebabkan kritik internasional sebab beberapa ribu orang yang meninggal dalam operasi itu. Kelompok-kelompok HAM, baik domestik atau internasional, mengatakan jadi eksekusi sistematis serta ditutup-tutupi oleh polisi. Dakwaan ini tidak diterima mentah-mentah oleh Kepolisian Filipina.

Baca Juga : Menghitung Nilai Rata-Rata

Duterte geram pada resolusi HAM PBB pada Juli lalu yang memerintah penyidikan atas kematian dalam operasi menantang narkoba di Filipina. Tahun kemarin, Duterte menarik keanggotaan Filipina dari Mahkamah Pidana Internasional (ICC) sesudah ICC mengeluarkan penyidikan awal pada pemerintahannya.

Beberapa aktivis menyebutkan polisi Filipina melakukan tindakan dengan impunitas, serta dengan suport diam-diam dari presiden yang pernah mengatakan jika perang menantang narkoba akan tewaskan 100 ribu orang. Kepolisian Filipina mengaku hampir 7 ribu terduga narkoba, yang menantang penangkapan, meninggal dalam operasi penggerebekan. Polisi menyanggah keterkaitan dalam kematian misterius beberapa ribu pemakai narkoba yang lain.

Ditambah lagi Panelo jika Duterte sudah memberikan instruksi semua departemen untuk memberi dukungan Robredo. "Bila ia (Robredo-red) mengomentari perang menantang narkoba dengan mengatakan tidak efisien, karena itu tentu ada ide-ide dalam pikirannya untuk membuat efisien," sebut Panelo pada media lokal, ANC.

No comments:

Post a Comment